Proses
Terjadinya Gempa
Gempa bumi terjadi pada retakan
dalam kerak bumi yang disebut patahan. Patahan terbentuk karena batuan rapuh
dan pecah yang disebabkan oleh tekanan besar (meregang, menekan, atau memilin)
yang mendesaknya. Tekanan yang timbul di daerah kerak ini disebabkan oleh
pergerakan perlahan-lahan lempeng bumi.
Gempa bumi terjadi ketika tekanan
telah semakin meningkat di daerah batuan sampai pada tingkat tertentu
sehingga terjadi pergerakan mendadak. Pergerakan mendadak ini dapat menciptakan patahan baru ketika batuan pecah pada titik terlemah, atau pergerakan menyebabkan batuan tergelincir di sepanjang patahan yang ada. Ketika ini terjadi, sejumlah besar energi dilepaskan bersamaan dengan dilepasnya tekanan.
sehingga terjadi pergerakan mendadak. Pergerakan mendadak ini dapat menciptakan patahan baru ketika batuan pecah pada titik terlemah, atau pergerakan menyebabkan batuan tergelincir di sepanjang patahan yang ada. Ketika ini terjadi, sejumlah besar energi dilepaskan bersamaan dengan dilepasnya tekanan.
Energi yang dilepaskan menyebabkan
batuan di sekitarnya bergetar, sehingga terjadi gempa bumi. Titik di mana
batuan menggelincir atau pecah untuk pertama kalinya, sehingga menyebabkan
gempa bumi disebut fokus. Tempat di permukaan bumi yang berada tepat di atas
fokus disebut episentrum.
Gempa bumi dapat di klasifikasikan
berdasarkan kedalaman fokusnya,faktor penyebab dan kekuatan gelombang atau
getarannya.
1) Berdasarkan Kedalaman Fokus
Dilihat dari
kedalaman pusatnya (fokus), gempa bumi dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a) Gempa Dangkal
Gempa dangkal terjadi pada kedalaman sekita 100 km dari permukaan bumi. Gempa
jenis ini seringkali
menimbulkan kerusakan besar.
b) Gempa Pertengahan
Gempa pertengahan terjadi pada kedalaman antara 100-300 km di bawah permukaan
bumi. Gempa ini dapat menimbulkan kerusakan ringan dengan getaran lebih terasa
dibandingkan dengan gempa dalam.
c) Gempa Dalam
Gempa
jenis ini terjadi pada kedalaman sekitar 300 km dari permukaan bumi. Gempa bumi
ini tidak terlalu membahayakan, tetapi getarannya masih dapat di rasakan di
permukaan bumi.
2) Berdasarkan Faktor Penyebab
a) Gempa
Tektonis
Sebagian besar gempa bumi disebabkan oleh proses tektonik yaitu gerakan
litosfer yang disebut lempeng.
b) Gempa Vulkanis
Gempa vulkanis adalah gempa yang di sebabkan oleh adanya letusan atau retakan
yang terjadi di dalam struktur gunung berapi. Gempa vulkanis terjadi karena
magma atau batuan yang meleleh menerobos ke atas kerak bumi. Gempa vulkanis
sangat terasa di daerah sekitar gunung berapi, tetapi pengaruhnya tidak terasa
pada jarak yang cukup jauh.
c) Gempa Runtuhan
( Terban )
Gempa runtuhan ( Terban ) adalah gempa yang di sebabkan oleh runtuhnya masa
batuan atau tanah. Misalnya runtuhnya lorong tambang dan lorong sebuah gua
kapur yang runtuh dan mengakibatkan sehingga mengakibatkan getaran yang kuat.
3) Berdasarkan Kekuatan Gelombang
a) Gempa Akibat
Gelombang Primer
Gelombang primer atau gelombang longitudinal adalah gelombang atau getaran yang
merambat di dalam bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik, getaran ini
berasal dari fokus (pusat gempa).
b) Gempa Bumi
Akibat Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder atau transversal adalah gelombang yang merambat dengan
kecepatan antara 4-7 km/detik. Gelombang ini berasal dari fokus. Gelombang
jenis ini tidak dapat melalui lapisan air.
c) Gempa Bumi
Akibat Gelombang Panjang
Gelombang yang merambat melalui permukaan bumi dengan kecepatan 3-4
km/detik.Gelombang inilah yang mengakibatkan kerusakan di permukaan bumi karena
gelombang ini berasal dari fokus.
4) Berdasarkan Bentuk Episentrumnya
a) Gempa Linear
Gempa Linear adalah gempa yang episentrumnya berbentuk garis (linear). Gempa
tektonik umumnya jenis gempa linear sebab patahansudah tentu merupakan suatu
garis.
b) Gempa Sentral
Gempa sentral adalah gempa yang episentrumnya berbentuk titik. Gempa vulkanik
dan gempa runtuhan termasuk kelompok ini karena episentrumnya berupa titik.
GIMANA PROSES TERJADINYA GEMPA ?!
Lempeng Tektonik (Tectonic
Plate)
Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth’s mantle). Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer. Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua. Demikian pula, elemen-elemen zat pada kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua (felsik).
Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer. Karena suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini bergerak mengalir seperti cairan (fluid).
Litosfer terpecah ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan satu dengan lainnya. Berikut adalah nama-nama lempeng tektonik yang ada di bumi, dan lokasinya bisa dilihat pada Peta Tektonik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar